Perbedaan penafsiran gravitasi oleh Newton dan Einstein




Kalo ditanya siapa penemu hukum gravitasi, orang pasti akan jawab Sir Isaac Newton. Newton mendapat inspirasi dari jatuhnya buah apel dari pohonnya. Kenapa apel jatuhnya ke bawah (Bumi)?. Pertanyaan ini terjawab, ketika Newton berhasil menemukan gaya gravitasi. Simpelnya gini, menurut Newton semua benda yang memiliki massa tertentu memiliki gaya tarik-menarik. Semakin besar massanya makin besar juga gaya tariknya. Bumi menarik buah apel yang terlepas dari tangkainya untuk jatuh ke bawah. Bayangkan ini, kalo lo dan temen lo yang punya massa tubuh 20 kg lebih berat ditempatkan di ruang hampa. Lo akan menempel ketubuh temen lo yang lebih berat tadi, karena temen lo punya gaya gravitasi lebih tinggi.

Nah, ternyata abang Einstein juga mempunyai pemahaman tersendiri terhadap gravitasi. Einstein membayangkan ruang dan waktu memiliki dimensi kurvature, bila ada benda yang menempati kurva itu, maka akan terjadi kelengkungan di permukaan kurva.
Semakin besar massa benda itu, maka makin dalam juga kelengkungan kurva itu. Kelengkungan ini akan menarik benda bermassa kecil lainnya ke permukaan benda bermassa berat. Biar lebih mudah, bayangkan ada kain yang dibentangkan. lalu diletakkan bola basket di permukaannya, terjadilah kelengkungan di kain itu. Apabila kita meletakkan bola tenis dia atas kain, maka bola tenis itu akan tergelincir ke arah bola basket. Gimana mudah kan memahaminya?

Newton dan Einstein adalah 2 orang jenius yang temuannya masih dipakai orang sampai saat ini. Tak masalah mau pakai teori yang mana, asalkan membantu kita memahami alam sekitar rasanya gak jadi masalah. Semoga bermanfaat.

Disalin dari: edukasi.kompasiana.com
Karya: Allan Cipta Wijaya

0 komentar:

Posting Komentar