Surat terbuka untuk MIUMI (Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia)

0 komentar
Assalamualaikum Pak,
Saya Muhammad Najib Alyasyfi, seorang anak yang masih belajar menulis dan masih mengumpulkan fakta. Bapak boleh panggil Najib. Saya tidak terlalu mengerti ilmu hadits dan fiqih yang sangat dalam seperti bapak sekalian. Karena saya masih di bangku kuliah semester 2 jurusan Fisika Murni Universitas Pendidikan Indonesia. Ada yang menggelitik saya pak, maaf. Surat ini bukan untuk membalas surat balasan MIUMI ke ibu Dina. Karena saya tahu ilmu saya tidak mumpuni untuk berbicara politik lugas di dalam surat ibu Dina yang bapak balas dengan berbagai hukum tentang  Nushairiyah.

 Tapi setelah saya membaca surat bu Dina lalu dibalas oleh bapak dengan gaya yang sama, terlihat bagaimana cara berfikir bapak selama ini.
Mengapa hal ini sangat menggelitik saya pak? Karena MIUMI yang mempunyai kepanjangan (Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia) memekarkan hati saya untuk saling mengingatkan kepada ulama- ulama muda Indonesia untuk merevolusi cara berfikir tanpa bukti jelas,bukankah kita manusia diciptakan untuk berfikir bebas beralasan dan memiliki cara berfikir rasional?
Mengapa saya berani mengingatkan hal sepele seperti ini?
Pertama, bahwa mengingatkan adalah perintah agama islam, betul pak? Kedua, saya sedih melihat tulisan bapak yang tak ada bukti konkret yang jelas dan terkesan emosional  dalam surat tersebut sehingga saya menilai bila ulama muda memiliki cara berfikir salah akan memperburuk masa depan islam itu sendiri. Lihatlah pak bagaimana pentingnya peran bapak dalam kelangsungan islam di Indonesia. Lalu saya lihat sekarang pak, ulama pada terpancing suasana dan malah memukul gong peperangan dalam peresmian acara pembantaian. Ketiga, bukan sok atau apa pak, saya kira anak fisika yang dilatih menjadi ilmuwan memiliki keterbiasaan untuk berfikir rasional dan logis serta perlu ada bukti yang jelas. Bahkan saya pikir semua manusia pun akan mempunyai sifat berfikir seperti itu. Sehingga saya mengajak bapak untuk berfikir rasional, dengan bukti yang jelas, dan logis. Boleh pak?
Pertama kita tidak membicarakan terlebih dahulu bahwa Assad itu Nushairiyah atau bukan, atau hukum mengenai Nushairiyah, karena yang terpenting duluan adalah pertanyaan, ada apa di Suriah? Dan Seberapa penting kita memikirkan hal itu? Betul pak?
 Ternyata ada pembantaian umat islam disana  sehingga ada kewajiban kita untuk menganalisis, betul pak? Jadi yang pertama menganalisis dulu apa masalahnya, sebelum kita menghukumi. Betul pak? Ayat Al-Qurannya ada di Al-Hujurat, kalau hadits nya bapak yang lebih tahu lah.
Baiklah, tahap analisis ini menguji apa yang ada didalam hati kita dengan fakta yang ada. Sehingga kita harus jernih untuk mencari tiap fakta apa yang terjadi dan apa sebabnya. Membuang kesombongan dan berani mengambil yang benar adalah cara manusia berfikir jernih, benar pak?
Fakta yang kita cari tentunya fakta yang asli dan tidak dibuat-buat, agar hasil analisis kita betul. Sehingga data tersebut kita cari jangan dari media yang terlihat mencolok mendukung golongan tertentu, dengan cara melihat konten beritanya, jika dalam konten beritanya diselingi dengan kalimat memojokkan pihak tertentu kita tolak, karena disitu ada indikasi berita itu dibuat-buat oleh orang yang berkepentingan, atau ada cara lain pak, kita bandingkan dengan media kontra pihak tersebut, lalu kita mencari media media netral, inilah yang agak sulit memang pak, sehingga saran saya pak, ulama sekarang juga harus membaca berita aktual yang banyak dan ulama harus rajin menganalisis bukan menghukumi terlebih dahulu. Lalu yang lebih sulit bahwa ulama sekarang lebih sering menerima hasil dari kabar angin berbau propaganda daripada menganalisisnya terlebih dahulu dengan bijak dan jujur.
Catatan penting bahwa kadang kala analisis yang diperoleh oleh kita berbanding terbalik dengan analisis banyak orang dan media, namun hal itu tidak membuat seorang ulama taat terbawa salah oleh mereka yang mempunyai kepentingan.
Majelis Intelektual adalah majelis yang kritis dan jujur dalam pengkajiannya. Ulama Muda Indonesia adalah ulama yang lahir dengan pelajaran kehidupan yang lebih baru dan segar, dan berani menganalisis.
Wassalamualaikum
M. Najib Alyasyfi
21/02/2015


Selayang Surat dari Tanah Aceh (Mengenang 10 Tahun Tsunami Aceh)

1 komentar
Tak pernah ada dibenakku sebelumnya waktu itu.
Semua berlarian meninggalkan hartanya dan bergegas membawa sanak keluarga berlari
Adapun bapak itu mempertahankan dirinya dalam mobil, berusaha merubah sudut ban mobil itu dengan sekuat tenaga, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana mobil itu terguling tersapu oleh gelombang tinggi beserta sampah, ranting, mayat yang dibawanya.

Aku sendiri memanjat di satu rumah beserta dua adikku.
Menurutmu temanku, apa yang aku dapat sekarang?
10 tahun sudah, apa yang sudah Tuhan lakukan padaku?

Ibu-ibu yang selamat berjuang untuk menemukan anaknya
Bapak-bapak yang selamat berjuang untuk menemukan semua keluarganya
Aku yang selamat, mencari adikku yang hilang...

Tidak ada yang diberikan Tuhan waktu itu selain keindahan.
Musibah yang indah, kadang aku tersenyum sendiri
Para relawan dan pengungsi makan bersama dengan pemandangan ribuan mayat didepannya
Bagaimana Tuhan menyatukan kita,
Aceh hari ini lebih indah, lebih religius, dibanding dengan 10 tahun yang lalu
dan itu berkat musibah yang diberikan Tuhan.

Temanku, menurutku kau harus melihat ini dengan matamu.
bukan dengan kepentinganmu, atau bahkan kesombonganmu
Gempa dan Tsunami ini membangun kami, warga Aceh
dan itu paling indah yang kurasakan
Terimakasih teman atas bantuanmu
bersyukurlah..
Salam dari tanah Aceh Barat, Kota Meulaboh.

Prabowo-Hatta pun Diselamatkan Gaza

0 komentar

Tahun 2014 ini memang penuh kejadian luar biasa mulai hasil Pemilu sampai agresi militer Israel yang paling parah sejak 2009. Begitu pula dengan event 4 tahunan Piala Dunia yang diselenggarakan di Brazil. Dalam beberapa jam setelah pencoblosan oleh seluruh masyarakat, ada 12 lembaga survei yang melakukan quick count dan ditayangkan oleh televisi-televisi swasta maupun negeri.

Kita Mengetahui bahwa 8 lembaga survei memenangkan Jokowi-Jk dan 4 lembaga survei memenangkan Prabowo-Hatta. Ini menjadi sebuah blunder quick count paling menggemparkan Indonesia, sampai-sampai SBY turun tangan dan memanggil kedua kubu yang sama-sama mengklaim kemenangan demi menjaga kedamaian. Namun ada yang menarik.

Jokowi-Jk menjadi trending topic di twitter sebelum dan sesudah pencoblosan, lalu balasan dari lawannya Prabowo-Hatta langsung mengklaim 8 lembaga survei itu memihak dari dulu kepada Jokowi-Jk, seperti dilansir oleh BBC News ketika mewawancarai Prabowo Subianto. Prabowo berkata, “Lembaga survei yang memenangkan Jokowi-Jk hanyalah partisan, mereka dari dulu memang memihak kepada Jokowi”. Sorenya, padahal Jokowi menyebut Prabowo sebagai Patriot yang omongan dan sikapnya akan ditempatkan demi kepentingan negara. Nah lho??

Trending topic lainnya lebih parah, yaitu #Tvonememangbeda , yah memang kita tahu hujatan kepada tv one langsung menghujani time line twitter. Apalagi besoknya, saham mnc group merosot tajam karena sama-sama ikut beda. Ada lagi yang menarik.

Iklan-iklan yang diedarkan oleh tv one, akan ditayangkan hasil quick count yang dilakukan oleh salah satu lembaga survei yaitu Poll Tracking, namun mungkin ARB takut Poll Tracking memenangkan Jokowi-Jk, sehingga kerjasama Poll Tracking dan Tv one putus, dengan kekecewaannya Poll tracking mengaku memang memenangkan kubu Jokowi-Jk dengan metode yang benar. “Namun saya kecewa ketika saya berusaha pukul setengah dua menghubungi tv tersebut, sudah ada tiga lembaga survei yang ditayangkan di tv tersebut”. Memang hasil quick count yang dilakukan Poll Tracking memenangkan kubu Jokowi-Jk dengan 53% lebih.


Besok malamnya, Gaza digempur habis-habisan oleh Israel dan menjadi trending topic dunia di twitter, #PrayforGaza. Tv one langsung menghubungi wartawannya di Palestina dan Gaza menjadi sebuah head line beritanya. Berita pilpres dilupakan tv one. Tv one dan Prabowo-Hatta pun tertolong oleh berita Gaza, jika tidak ada, hujatan oleh masyarakat kepada keduanya belum berhenti. Apalagi Puskaptis, salah satu lembaga survei yang memenangkan Pabowo-Hatta sampai 52% (kaya dibalikin aja itu mah hasil survei LSI) tidak mempunyai sekretariat, menolak untuk di audit, dan memang track record-nya belum teruji.